KARO - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Karo semakin menarik untuk disimak. Berbagai strategi untuk meraih dukungan masyarakat, terus dilancarkan.
Namun, yang menarik perhatian publik saat ini, tertuju kepada pasangan calon (Paslon) Abetnego Tarigan dan Edy Suranta Bukit.
Pasalnya, hanya pasangan 'Berkelas' ini yang paling berani dan 'Gercep' merespon segala kegundahan dan kegelisahan masyarakat Karo.
Kali ini, ribuan petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani dan Pelaku Usaha Holtikultura (APPUHK) Karo, Minggu (27/10-2024) telah mendeklarasikan dukungan suara ke Paslon Abetnego - Edy.
Deklarasi dukungan dibarengi juga dengan penekenan kontrak politik antara Ketua APPUHK, Liston Sembiring Depari dan Calon Bupati, Abetnego Tarigan yang digelar di Jambur Sinabung Milala Gori Korpri, Berastagi.
Menurut Liston, selain kebutuhan disektor pertanian terhadap petani. Kontrak politik itu juga bertujuan menjamin terciptanya pemerintahan yang bersih, berwibawa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Ini artinya orientasi politik demi terciptanya peningkatan pembangunan dalam konteks pilkada, yang jelas berpulang juga pada calon kepala daerah dan kita sendiri, " ujarnya.
Sebab, publik akan terus mencermati orientasi kontrak politik yang telah diteken dan akan terus berproses. Karena komitmen jangka panjang lebih diutamakan dalam kontrak politik.
"Jika kepentingan hanya untuk meraih keuntungan jangka pendek. Tentunya akan mencederai rasa keadilan masyarakat yang kini mengalami kesulitan. Makanya kontrak politik ini harus kita lakukan secara transparan, jujur, dan penuh tanggung jawab, " beber Liston dihadapan ribuan masyarakat petani.
Ditegaskannya, jika Abetnego Tarigan mempunyai peran yang sangat penting dalam mengatasi masalah anjloknya harga wortel yang mendera petani Karo beberapa waktu lalu.
"Kala itu, Abetnego Tarigan telah mendorong dan mensupport kami untuk menolak impor wortel ke Indonesia. Saat masih menjabat Deputi II KSP, beliau juga telah membantu memfasilitasi bertemu dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian, " pungkasnya.
Meskipun dalam mengatasi permasalahan impor wortel tidak semudah dengan membalikkan telapak tangan. Namun hingga kini, impor wortel sudah dapat diminimalisir.
"Ahamdulillah, puji Tuhan, kita lihat hari ini impor wortel sudah dihentikan, " ungkap Liston.
Liston mengungkapkan, kepedulian Abetnego Tarigan terhadap masyarakat Karo telah terbukti. Tak terpungkiri, jika sepak terjang dan track recordnya sangat baik ditingkat nasional.
Setiap persoalan yang menyangkut masyarakat banyak di Indonesia. Abetnego selalu berhasil mencari jalan keluar atau solusinya.
"Pengaruh Abetnego Tarigan juga sangat nyata dirasakan masyarakat Karo. Dia paham dan mampu mencari solusi atas persoalan yang ada. Punya track record yang baik dan mampu berkomunikasi ditingkat pusat. Sehingga, Abetnego sangat layak sekali untuk memimpin Tanah Karo, "jelas Liston mengakhiri.
Baca juga:
Tony Rosyid: Berebut Warga NU
|
Pantauan wartawan, ribuan petani dan pelaku usaha wortel sejak awal terlihat begitu antusias menyambut kehadiran pasangan populer 'ABDI'.
Di pintu masuk jambur, yang diiringi musik tradisional Karo. Ribuan petani dan pengusaha wortel langsung berdiri menyambut dan menyapa rombongan 'ABDI'.
Suasana Jambur semakin semarak ketika lagu andalan 'ABDI' berjudul "Abang ABDI Sudah Datang" karya musisi Karo, Moses Pinem, Rita Mariani Br Tarigan, dan Rosani Br Tarigan mulai diputar.
Bahkan, Paslon Abetnego dan Edy tampak larut berjoget dan bergembira bersama petani dan pelaku usaha wortel. Disela-sela itu juga, perwakilan petani menyematkan kain adat Beka Buluh.
Baca juga:
Tony Rosyid: Pemilu Ditunda? No Way!
|
Sebagai penghormatan, Paslon 'ABDI' turut juga dengan senang menyerahkan suatu plakat terhadap masyarakat petani.
Dirangkaian acara, seorang tokoh masyarakat Karo yakni Barata Sembiring Brahmana dan Ketua DPC PDI Perjuangan Karo, Drs Elias Purmaja Purba ikut menyaksikan penekenan kontrak politik.
Usai kegiatan, Abetnego dan Edy bersama fungsionaris DPC PDI Perjuangan, tim pemenangan serta ribuan petani tampak menggelar konvoi kendaraan mengitari kota Berastagi dan sekitarnya.
(Anita Theresia Manua)